Branding UMKM: Tips dan Strategi yang Perlu Diketahui

Branding untuk UMKM merupakan salah satu cara agar bisnis kecil dapat dikenal luas.

Branding berfungsi untuk menciptakan persepsi yang baik dan pandangan positif di mata calon konsumen dan pelanggan. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari merek, produk atau layanan, hingga nama perusahaan itu sendiri.

Mengapa Branding Penting untuk UMKM?

Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa branding begitu krusial bagi UMKM?

  1. Peningkatan Kesadaran Konsumen: Ketika citra, reputasi, dan persepsi tentang UMKM positif di benak konsumen, mereka akan lebih mengenali dan mengingat merek yang kamu tawarkan.

  2. Tingkat Kepercayaan yang Tinggi: UMKM yang telah melakukan branding memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan.

  3. Loyalitas Pelanggan: Jika konsumen sudah akrab dengan reputasi dan citra produkmu, mereka cenderung memilih produk dan layanan dari merek yang sudah mereka kenal.

  4. Penguatan Citra Bisnis: Dengan citra bisnis yang kuat, kesan profesionalisme akan meningkat, sehingga bisnis tampak lebih terpercaya.

  5. Peningkatan Nilai Jual: Semakin kuat branding produk dan layananmu, semakin tinggi pula persepsi nilai dari UMKM yang kamu jalankan. Hal ini memungkinkan kamu untuk menetapkan harga yang lebih tinggi berkat dampak positif dari branding.

Tips Branding untuk UMKM

Bingung tentang cara memulai branding untuk UMKM kamu? Jangan khawatir! Kami akan memberikan beberapa tips branding terbaik untuk menciptakan citra yang lebih positif bagi produk dan layananmu. Yuk, simak:

Tentukan Identitas Merek

Langkah pertama dalam membangun merek UMKM adalah menentukan identitasnya. Ini sangat penting karena elemen-elemen ini akan membantu UMKM kamu menjadi lebih dikenal.

Mulailah dengan menetapkan identitas merek, seperti nama, tagline, logo, warna, dan juga tone of voice yang sesuai. Banyak orang seringkali sembarangan dalam menentukan hal ini, yang berujung pada ketidakberlanjutan usaha yang mereka jalankan.

Apa yang Membedakan Bisnismu dari yang Lain?

Apa hubungannya dengan tips ini? Sabar, ini sangat relevan dengan proposisi nilai (value proposition) bisnismu. Kamu perlu memahami apa yang menjadi keunggulan dan nilai pembeda bisnismu dibandingkan dengan kompetitor.

Jika tidak ada perbedaan, bagaimana calon konsumen bisa memilihmu sebagai alternatif? Tentukan keunikan ini sejak awal saat membangun UMKM, misalnya dengan menawarkan harga yang lebih bersaing, fitur yang lebih canggih, dan lain-lain.

Semakin kuat value proposition UMKM kamu, semakin baik pula hasil branding yang akan kamu capai.

Keterbukaan Mengenai Proses Produksi

Salah satu contoh branding untuk UMKM adalah dengan memberikan pemahaman kepada pelanggan tentang bagaimana produk dan layanan diproduksi.

Terdapat stigma negatif terkait proses produksi UMKM, seperti anggapan bahwa produk mereka tidak memenuhi standar kelayakan, kurang higienis, atau menggunakan bahan berkualitas rendah.

Namun, saat ini banyak pelaku UMKM yang berkomitmen untuk menjaga kebersihan ruang produksi dan kualitas bahan yang mereka gunakan.

Untuk mengoptimalkan hasil branding, penting untuk mempertimbangkan keterbukaan dan menampilkan proses produksi dalam bisnismu.

Hindari Pendekatan ‘Asal-asalan’

Banyak UMKM yang kurang memperhatikan aspek branding, sehingga seringkali mereka menggunakan elemen branding secara sembarangan atau seadanya.

Padahal, elemen-elemen kecil seperti desain kemasan, pengalaman pengguna saat pertama kali mencoba produk atau layanan, pilihan warna, dan semua aspek dalam branding sangatlah krusial.

Cobalah bayangkan, mana yang lebih menarik: sebuah warung yang penuh warna tanpa konsep yang jelas, atau warung lesehan yang sederhana namun memiliki menu andalan dan desain yang terkonsep dengan nuansa pedesaan?

Jawaban atas pertanyaan tersebut seharusnya menunjukkan bahwa UMKM perlu menghindari pola pikir ‘asal-asalan’ dalam branding mereka.

Strategi Branding untuk UMKM

Setelah membahas tips-tips sebelumnya, kini saatnya kita beralih ke strategi. Berbagai tips yang telah disampaikan berfungsi sebagai langkah awal dalam persiapan branding. Sekarang, saatnya untuk menerapkan strategi tersebut, Sob!

Identifikasi ‘Celah’ di Pasar

Seringkali, sebuah usaha dapat berkembang pesat dengan mengisi ‘celah’ yang ada di pasar.

Sebagai contoh, bayangkan ada beberapa jenis laptop yang beredar. Laptop A memiliki performa yang baik dan daya tahan baterai yang lama, namun layarnya kurang memuaskan.

Sementara itu, Laptop B juga memiliki performa yang baik dan layar yang memuaskan, tetapi daya tahan baterainya cepat habis. Dari contoh ini, apa yang bisa kita anggap sebagai celah?

Tepat sekali. Kedua laptop tersebut memiliki kekurangan yang bisa kamu perbaiki dengan produk laptop yang mungkin akan kamu luncurkan.

Dengan cara ini, branding UMKM akan lebih mudah dilakukan karena memiliki keunggulan yang membedakannya dari para pesaing.

Jadilah Berbeda!

Di tengah banyaknya produk yang berwarna hitam dan seragam, pasti ada beberapa produk yang menonjol dengan warna cerah. Produk mana yang kira-kira akan menarik perhatian pelanggan?

Tentu saja! Produk dengan warna cerah tersebut, karena tampil sebagai yang paling unik dan berbeda di antara produk-produk lainnya.

Dalam dunia bisnis, konsep ini dikenal sebagai Unique Selling Point (USP), yaitu ciri khas yang membedakan produk atau layanan yang kamu tawarkan dari para pesaing UMKM lainnya.

Menjadi berbeda tidak berarti harus aneh. Ini lebih kepada menciptakan produk yang memiliki karakteristik khas dan membedakan diri dari yang lain.

Pertahankan Hubungan dengan Pelanggan Melalui Media Sosial

Branding UMKM di era digital sangat berbeda dibandingkan dengan era media cetak. Oleh karena itu, penting bagi brand UMKM kamu untuk beradaptasi dengan perubahan ini.

Salah satu cara yang efektif adalah dengan memanfaatkan media sosial untuk menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan.

Pastikan akun media sosialmu selalu aktif, dengan konten yang dikelola dengan baik. Selain itu, siapkan diri untuk menangani berbagai keluhan dan pertanyaan dari pelanggan.

Penggunaan media sosial tidak hanya berguna untuk memperkenalkan produk, tetapi juga untuk merawat hubungan dengan pelanggan yang telah mempercayai brand UMKM kamu.

'Ajari' Konsumen

Kami pernah mendengar bahwa salah satu metode terbaik dalam memasarkan produk adalah dengan memberikan pengetahuan kepada konsumen.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk merumuskan berbagai hal yang dapat diajarkan kepada pelanggan setiamu.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki produk tas ransel untuk perjalanan, kamu bisa mengajarkan cara melipat pakaian dengan efisien agar muat banyak di dalam tas, cara mencuci yang tepat, dan tips lainnya.

Pendekatan ini akan sangat efektif dalam menjaga ingatan pelanggan terhadap merek yang sedang kamu bangun.

Selain membuat konten di media sosial, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk melakukan branding UMKM melalui website, sehingga pelangganmu dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan.

Dengan berbagai upaya branding UMKM ini, kemungkinan besar usaha kecil yang kamu jalankan akan berkembang pesat di masa depan.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan branding UMKM?
Branding UMKM adalah upaya untuk menciptakan citra positif terhadap produk dan bisnis yang dijalankan, sehingga dapat menarik perhatian calon konsumen dan pelanggan.

Bagaimana cara membangun branding?
Proses membangun branding dapat dilakukan dengan cara menentukan identitas merek, menambahkan proposisi nilai, serta mengoptimalkan penggunaan media sosial.

Bagaimana cara memasarkan produk dan layanan UMKM?
Pada tahap awal, produk dapat dipasarkan melalui berbagai platform e-commerce atau melalui media sosial.